Salah satu perwakilan caretaker Pengprov, Novel Bakrie, menyampaikan keluhannya. Mewakili perasaan rekan-rekannya, Novel menyampaikan jika sikap Djohar sudah berubah menjadi 180 derajat sejak H-3 pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3).
"Semula, saya sangat sungkan dengan beliau yang kerap menunjukkan sikap rajin sholat, intelektual, arif dan santun. Hal tersebut kini sudah tidak tampak lagi," terang Noval, selaku CEO PSIS Semarang.
Dikatakannya lagi, ada beberapa alasan yang membuat Djohar tidak mengakui "anak-anaknya" meski sudah membubuhkan tanda tangan pembentukan 18 Pengprov. Yakni, dugaan penerimaan gratifikasi, fasilitas mewah dan sejumlah uang tunai. Selain itu, Djohar disebut-sebut mendapatkan tekanan yang tidak hanya dari musuh reformasi lama, tetapi dari penguasa.
"Dalam sebuah kesempatan di Bandara Polonia, Medan, Djohar pernah mengaku mendapatkan ancaman penembakan. Dalam kesempatan tersebut, Djohar mengaku bersalah terhadap anak-anaknya (18 caretaker Pengprov) hingga mengucurkan air mata," imbuh Novel.
"Meski begitu, kami tidak surut. Kami justru berjanji akan menegakkan sepakbola dan mereformasinya," tuntasnya.
Sementara itu, Hasan asal Pengprov Kalimantan Timur, Japri Timbo dari Pengprov Sulawesi Selatan dan Andi Darwis dari Pengprov Jabar, mengungkapkan akan menempuh jalur hukum untuk melawan tindakan semena-mena yang dilakukan Djohar.
Cara yang pertama, yakni dengan melaporkan Djohar ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). Langkah tersebut ditempuh, karena mereka Pengprov yang sah dan memiliki SK pengangkatan caretaker.
"Djohar tidak konsisten dengan keputusannya. Karena itu, kami akan melaporkan semua perbuatannya. Ini sudah menjadi kesepakatan 18 voters dan bahan-bahan laporannya terus dikumpulkan. Dia telah mendzolimi kami. Dia yang tanda tangan, tapi dia yang mengingkari," tutup Japri Timbo. (esa/dzi)
18 Mar, 2013
-
Source: http://www.bola.net/indonesia/djohar-telah-kecewakan-18-caretaker-pengprov-pssi-d97da1.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar