Bayern akan berusaha mengejar gelar Liga Champions kelima mereka setelah memenangkan tujuh pertandingan terakhirnya di Fußball Arena München pada kompetisi musim ini. Sebaliknya, Chelsea bertujuan untuk mengukir nama mereka di trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dengan catatan sedikit buruk, yaitu hanya sekali menang dari enam pertandingan di luar Stamford Bridge musim ini.
Keuntungan besar bagi The Bavarians karena laga final diadakan di kandang mereka. Dengan dukungan seluruh isi kota, Heynckes ingin memanfaatkan kesempatan itu semaksimal mungkin untuk mendongkrak semangat anak asuhannya. "Mungkin saya akan membawa tim melalui Munich untuk melihat segala sesuatu dalam warna merah dan putih. Itu persiapan fantastis untuk final Liga Champions," kata Heynckes.
Namun Heynckes tetap mewaspadai Chelsea yang bisa saja membuat kejutan seperti yang terjadi saat mereka menyingkirkan Barcelona di semi final. "Kami bermain dengan tim yang memiliki organisasi fantastis dan pemain hebat. Jika Anda melihat perjalanan Chelsea sepanjang Liga Champions, mereka mengalahkan Napoli di kandang, mengalahkan Barcelona yang merupakan tim terbaik di dunia di kandang. Ini peringatan yang cukup bagi siapa pun," ujar pelatih sarat pengalaman itu.
Sementara itu kubu Chelsea yang bestatus underdog juga menyadari segala keuntungan yang dimiliki lawan mereka. Namun pelatih sementara Chelsea, Roberto Di Matteo enggan merasa minder, baginya apa yang telah ditunjukkan Chelsea sejauh ini sudah cukup menunjukkan bahwa mereka bisa memberi kejutan.
"Ini akan menjadi sulit karena Bayern adalah tim fantastis," kata Di Matteo. "Bayern memiliki pertahanan terbaik di Bundesliga dan pendekatan kami harus menjadi yang benar untuk mengalahkan mereka. Mereka memiliki pemain dan kekuatan hebat. Mereka bermain di kandang yang memberi sedikit keuntungan bagi mereka. Tapi kami juga memiliki pemain hebat dan kami juga memiliki kesempatan seperti mereka."
Kedua tim ternyata memiliki pengalaman pahit yang sama di final Liga Champions terakhir mereka. Chelsea di Moskow pada tahun 2008 dan Bayern di Madrid dua tahun kemudian. Tentu saja baik Munich maupun Chelsea tidak ingin pengalaman itu terulang, dan hanya ada satu obat yang akan bisa menghapus luka itu, yaitu juara.
"Banyak pemain kami telah di sini (final) sebelumnya dan tahu bagaimana rasanya untuk tidak membawa pulang piala," kata Di Matteo. "Mereka telah berjuang dengan sangat baik untuk kembali ke tahap ini dan seluruh anggota klub akan pantas untuk memenangkan piala."
"Chelsea selalu melakukannya dengan sangat baik di Liga Champions. Dan Anda selalu membutuhkan sedikit keberuntungan dalam kompetisi trofi, tapi Anda yang akan menentukan sendiri takdir Anda."
Pada usia yang menginjak 67 tahun, Heynckes, yang bisa menjadi orang keempat yang memenangkan Piala Champions dengan dua klub yang berbeda, memiliki perbedaan usia 26 tahun lebih tua daripada Di Matteo, calon lawannya di Chelsea yang dikaguminya.
"Saya tidak terkejut dengan performa Di Matteo. Sebagai pemain, dia sangat cerdas dan dingin. Chelsea membutuhkan jenis orang seperti itu, seseorang untuk merestrukturisasi tim dan membuat mereka lebih kompak. Dia tampaknya sangat terkendali dan telah mampu untuk menciptakan harmoni. Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa."
Di Matteo telah mencatat 13 kemenangan dalam 20 pertandingan terakhirnya sejak menggantikan Andre Villas Boas pada awal Maret. Rahasia kunci keberhasilan pelatih asal Italia itu ternyata sangat sederhana.
"Kepercayaan memainkan peran besar dalam kehidupan seorang atlet," jelasnya. "Itu penting untuk mengingatkan orang-orang ini bahwa mereka adalah pemain yang fantastis, telah bersama selama bertahun-tahun, dan Anda tidak kehilangan itu pada setengah musim."
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tetapi kami harus percaya dan memiliki keyakinan untuk menang."
Heynckes yang pernah mencicipi gelar juara Champions bersama Real Madrid pada tahun 1998, tentu akan mengeluarkan semua pengalaman dari karir kepelatihannya yang dimulai pada tahun 1979 untuk membuat persiapan menjelang final ini. "Saya telah melihat banyak hal," kata pelatih Bayern itu. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk fokus tim."
"Untuk semua pemain dan klub, sangat penting untuk memberi ketenangan, seperti yang saya lakukan sepanjang musim. Sebelum pertandingan melawan Real Madrid, saya mengatakan kepada pemain untuk tetap tenang dan sabar dan itu juga berlaku di sini."
"Kita harus memberikan kinerja yang sama untuk menang."
Kedua tim dipastikan tidak kan bisa menurunkan kekuatan terbaiknya karena beberapa pemain mendapat larangan bermain. Bayern harus kehilangan Holger Badstuber, David Luiz Gustavo dan Alaba sedangkan Chelsea tidak bisa menurunkan John Terry, Branislav Ivanovic, Ramires dan Raul Meireles, sementara David Luiz, Gary Cahill dan Florent Malouda yang sebelumnya cedera masih diragukan untuk bisa tampil.
"Cahill dan Luiz telah berlatih sepanjang minggu jadi kami bisa berharap sedangkan Malouda mulai berlatih hari ini," kata Di Matteo, yang telah memasukkan dua pemain mudanya, Nathaniel Chalobah, 17 tahun, dan Todd Kane, 18 tahun, ke dalam skuadnya untuk berjaga-jaga.
Chelsea pernah mengalami kekalahan 3-2 dari Bayern dalam kunjungan mereka sebelumnya ke Munich, pada perempat final Liga Champions musim 2004/05. Heynckes berharap keuntungan sebagai tuan rumah bisa sangat menentukan kali ini.
"Memainkan partai final di stadion sendiri adalah kesempatan yang fantastis. Kami telah memainkan pertandingan yang fantastis, terutama di kandang. Kami tahu segala rumput di lapangan dan itu dapat membuat perbedaan. Sebuah kemenangan di kandang sendiri akan memahkotai semuanya." (uefa/jef)
19 May, 2012
-
Source: http://www.bola.net/champions/kesempatan-fantastis-bagi-munich-dan-chelsea-5337e3.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar