Alhasil, raihan tersebut persis yang mereka ukir seperti di tahun 2011 silam. Namun sebelumnya, Tontowi/Liliyana harus menyerah di tangan ganda China, Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan 22-20, 14-21 dan 9-21.
Tapi kali ini, mereka dipaksa mengakui keunggulan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam dari Thailand.
Bermain di hadapan ribuan penonton yang hadir di Istora, mereka mendapat dukungan penuh. Namun sepertinya mereka tak bisa lepas dari tekanan. Tontowi/Liliyana menyerah 17-21, 21-17 dan 13-21.
"Kami mencoba untuk bermain sebaik mungkin. Karena, mungkin mereka berada di bawah tekanan, dan sepertinya mereka pun banyak melakukan kesalahan. Kami malah sama sekali tidak merasakan tekanan apa-apa," ujar Udom Luangpethcharaporn, pelatih ganda campuran Thailand kepada Bola.net.
Pertemuan ini, merupakan keempat bagi mereka di seri kejuaraan yang digelar oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Dari tiga pertemuan awal, Tontowi/Liliyana selalu berhasil mengalahkan ganda yang kini di peringkat sembilan dunia tersebut. Meski menang, mereka berujar bahwa pertandingan ini menjadi pertandingan paling berat yang mereka alami.
"Ini menjadi salah satu pertandingan terberat kami. Karena, pemain Indonesia jauh lebih sulit di kalahkan dibanding pemain China. Pemain Indonesia memiliki skill yang bagus, sedangkan pemain China hanya kuat dan cepat saja. Setelah ini kami akan fokus untuk mempersiapkan diri ke Olimpiade, sehingga kami tidak akan bermain di Singapura," ujar Sudket.
Sementara itu, Tontowi dan Liliyana mengakui bahwa mereka bermain di bawah performa. Sekaligus keduanya mengakui bahwa pasangan Thailand tengah berada di performa terbaik mereka.
"Kami sudah berusaha sebaik mungkin, penonton pun memberikan semangat yang sangat baik. Tetapi, hasilnya memang kami harus kalah. Kami malah terbawa permainan lawan," ujar Liliyana.
Kekalahan ini pun sekaligus menjadi bahan introspeksi pasangan Indonesia ini untuk menghadapi Olimpiade London.
"Ini mungkin menjadi bahan introspeksi kami. Karena, sebelumnya kami berhasil menang di tiga turnamen berturut-turut," katanya.
Dengan hasil ini, gelar DIOSSP 2012 berhasil diraih oleh atlet dari lima negara. China berhasil menjadi juara melalui Wang Xiaoli/Yu Yang yang menang 17-21, 21-9 dan 21-16 dari Zhao Yunlei/Tian Qing.
Korea meraih gelar juara melalui Jung Jae Sung/Lee Yong Dae yang unggul 23-21, 19-21 dan 21-11. India melalui Saina Nehwal yang mengalahkan Li Xuerui dari China, 13-21, 22-20 dan 21-19. Thailand melalui Sudket Prakamol/Saralee Thoungthongkam, dan Indonesia melalui Simon Santoso yang menang atas Du Pengyu 21-18, 13-21 dan 21-11. (esa/kny)
17 Jun, 2012
-
Source: http://www.bola.net/bulutangkis/runner-up-diossp-2012-tontowi-liliyana-mengaku-puas-e5dc61.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar