"Ada laporan dari teman-teman suporter kalau sebelum mereka terjatuh dari atap kereta api, muncul lemparan batu dan bom molotov dari beberapa warga di wilayah Lamongan," kata Media Officer Persebaya 1927, Surahman.
Akibat lemparan tersebut, rombongan suporter yang saat itu berada di atap kereta api menjadi panik dan beberapa di antaranya kemudian terjatuh hingga mengalami luka-luka.
Dari insiden itu, empat orang suporter kemudian meninggal dunia karena mengalami luka-luka cukup parah, sementara belasan orang lainnya luka-luka dan dirawat di rumah sakit Lamongan dan Bojonegoro.
"Kami ingin mengungkap fakta yang sebenarnya di balik insiden kematian empat orang suporter itu, bukan untuk mencari-cari kesalahan pihak lain. Ini masalah nyawa manusia," kata Surahman.
Ia menambahkan, TPF yang dibentuk akan terdiri dari perwakilan pengurus Persebaya, suporter dan masyarakat.
Sementara itu, tiga dari empat orang suporter yang meninggal kini sudah dimakamkan oleh keluarganya. Sedangkan delapan orang suporter yang mengalami luka-luka masih dirawat di RS Sosodoro Bojonegoro dan dua orang lainnya di RS Muhammadiyah Lamongan.
Sehari sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono menyatakan prihatin dengan musibah yang menimpa para pendukung tim Persebaya dan segera memberikan bantuan kepada para korban, termasuk menjemput jenazah korban dengan ambulans.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini dan Pemkot Surabaya akan memberikan bantuan serta santunan kepada para korban," katanya.
Menurut dia, peristiwa yang menimpa suporter Persebaya ini sebenarnya buntut dari konflik yang sudah terjadi sejak lama dengan suporter Lamongan.
Bambang DH yang dikenal sebagai bapaknya bonek (sebutan suporter Persebaya), berencana mengumpulkan kembali elemen suporter sepak bola yang ada di Jatim, guna meredakan konflik yang selama ini terjadi.
Langkah ini sebenarnya sudah dilakukan Bambang DH beberapa waktu lalu, namun hasilnya tidak maksimal karena hanya sebagian perwakilan suporter dari daerah yang hadir.
Sementara itu, salah satu koordinator suporter Persebaya, Ita Siti Nasyiah, menambahkan, beberapa hari sebelum peristiwa penyerangan, perwakilan bonek dan LA Mania (suporter Persela Lamongan) sudah bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan.
"Kalau kemudian masih muncul pelemparan terhadap bonek di wilayah Lamongan, berarti kesepakatan damai itu dikhianati. Padahal, pertemuan dua elemen suporter itu disaksikan Kapolres Lamongan," katanya. (ant/end)
11 Mar, 2012
-
Source: http://www.bola.net/indonesia/persebaya-bentuk-tim-pencari-fakta-kematian-bonekmania-4de81b.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar