"Seri pembuka itu diadakan di Sentul International Karting & Motorcycle Circuit alias Sentul Kecil. Bobot akan sangat berpengaruh besar karena di lintasan itu rasio bobot dengan tenaga motor mempengaruhi top speed dan akselerasi," ujar Lili Permana dari bidang media perlombaan.
Mulai musim 2012, PP IMI mengubah regulasi bobot total pembalap plus motor minimum dari 140 kg kini jadi 145 kg sehingga bukan perkara mudah untuk melewati 15 tikungan di sirkuit dengan panjang 1,2 km itu.
Selain bobot ideal, juga dibutuhkan sasis lincah dan gampang dikendalikan karena pendeknya jarak antar tikungan dengan settingan mesin yang memiliki torsi kuat di putaran tengah dan setting sasis jadi poin utama terutama bagi tim Honda.
"Jadi jangan heran bila tim-tim Honda yang melakukan latihan di Sentul Kecil, sibuk mengubah sasis dan setting suspensi agar pembalapnya enteng meliuk di tiap tikungan," imbuh Lili.
Tapi, mulai 2012 Honda pun bisa membuat persaingan dengan Yamaha dan Suzuki bakal lebih ketat. Karena kini mereka memiliki tim dan pembalap berpengalaman dari Yamaha yang lebih peka terhadap settingan tunggangan.
Bergabungnya Star Racing yang kemudian dilebur menjadi Astra Motor Racing Team (ART) adalah jaminannya. Tim yang dipimpin Benny Djatiutomo ini adalah tim juara di Indoprix dengan Denny Triyugo sebagai salah satu tulang punggungnya.
Bersama Wawan Hermawan, Denny diharapkan mampu mempersembahkan kemenangan buat kubu Honda. Denny punya pengalaman bagus di Sentul Kecil. Pada seri 3 Indoprix 2010, ia sukses memborong podium langsung di 2 kelas, IP 110 cc dan IP 125 cc.
Selain Denny, pembalap senior Yamaha lainnya yang hengkang ke Honda adalah Hokky Krisdianto. Kini Hokky bernaung di bawah tim Honda Tunas Jaya Federal Oil KYT. Ketika bertandem dengan Denny di Star Racing, keduanya adalah penguasa Indoprix.
Kondisi ini tentu akan menambah motivasi pembalap-pembalap muda Honda. Termasuk riset dari tim berpengalaman, Star Racing. Formasi ini bisa membuat progres Honda lebih cepat.
Bagi Yamaha, Sentul Kecil ini tak jadi kendala besar karena sasis dan suspensi Jupiter Z justru cocok dengan sirkuit yang pendek. Motor yang mudah melakukan manuver dengan mesin yang reliable menjadi kekuatan utama Yamaha.
Apalagi Yamaha ditunjang pembalap-pembalap berpengalaman seperti duet tim Yonk Jaya, Sigit PD dan Florianus Roy. Begitu juga dengan Rafid Topan dari tim Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya, serta Hendriansyah (HRVRT BGM-HBM Racing Team). Di Sentul Kecil mereka masih dijagokan, terutama Hendriansyah.
Suzuki yang didukung Yoshimura masih dengan format dua tim, yaitu AHRS dan Chia Felix bisa membuat kejutan dengan kembalinya Harlan ke kubu AHRS di 2012. Harlan yang tahun lalu bergabung di tim Honda Banten NHK FDR KYT, diharapkan membuat kejutan karena sudah paham karakter Smash 110 dan Shogun 125 di Sirkuit Sentul.
"Sementara Kawasaki musim ini melakukan penyegaran dengan masuknya H. Yudhistira yang berduet dengan Gupito Kresna. Tapi, mereka belum mematok target tinggi. Sebab, Kawasaki belum pernah meraih podium di Sentul Kecil karena kendala sasis yang belum maksimal untuk menikung cepat," jelas Lili.
Lantaran masih kerepotan dengan sasis, kali ini Kawasaki dibantu pembalap senior M. Fadli meriset Edge dan Athlete. Dengan bantuan Fadli, Kawasaki berharap bisa membuat progres lebih cepat.
Satu hal lagi yang tak kalah penting, pembalap harus mempersiapkan fisik agar berada dalam kondisi prima. Sebab, Sentul Kecil yang pendek dan berliku bakal sangat menguji ketahanan tubuh.
"Dengan 15 tikungan, berarti selama satu balapan yang terdiri dari 30 lap, pembalap akan menempuh tikungan sebanyak 450 kali. Sementara Indoprix menerapkan format empat balapan untuk kelas IP 110 dan IP 125. Dengan begitu, pembalap akan melibas tikungan sebanyak 1.800 kali," kata Lili. (ant/kny)
09 Mar, 2012
-
Source: http://www.bola.net/otomotif/indoprix-2012-diduga-semakin-ketat-7e6f19.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar